Review The Summer I Turned Pretty

Summer holiday, yeayyy!!!
Halooo!!!
Aku kembali setelah sebulan lebih hehe. Kali ini aku mau review series, iyep kali ini bukan film. Jadi judul seriesnya “The Summer I Turned Pretty”. Series ini sebenarnya diambil dari novel karya Jenny Han dengan judul yang sama. Btw kalau mau nonton series ini bisa di Amazon Prime Video.
Aku pribadi suka series ini, tapi aku mungkin bakal lebih suka bukunya ketimbang seriesnya. Sayangnya aku belum pernah baca novelnya. By the way, aku namatin series ini sampai begadang hahaha. Habis aku kira ini film kan awalnya, eh tahunya series dengan tujuh episode.
Diseries ini tokoh utamanya bernama Belly, nama lengkapnya Isabel Conklin, seorang gadis berusia 15 tahun. Latar series ini ada di rumah musim panas milik Susannah Fisher, sahabat dari ibu Belly. Rumah musim panasnya itu dekat pantai, memanjakan mata banget soalnya aku sangat suka dengan view pantai dan laut. Genre series ini kalau kalian cari di google bakal muncul fiksi dan bildungsroman. Menurut wikipedia, bildungsroman adalah genre sastra yang menitikberatkan tema pendidikan manusia serta proses perjalanan pribadi tokoh-tokohnya dari awal pertumbuhannya menuju kedewasaan. Hmm, agak ribet ya definisinya.
Intinya menurutku, film ini eh series maksudnya, bercerita tentang kisah cintanya Belly. Yaa, kisah cinta ringan ala remaja pada umumnya. Fyi, Belly ini berusia 15 tahun dan akan 16 di pertengahan musim panas nanti. Dan dia sudah sejak lama suka dengan Conrad Fisher, anak pertama dari Susannah. Belly yang awalnya keliatan cupu, di musim panas kali ini dia berubah jadi cantik sekali dan berusaha pdkt sama si Connie, panggilan akrab Conrad. Tapi berujung jadinya love triangle antara Belly, Conrad, dan Jeremiah (anak kedua di keluarga Fisher).
Selain Belly, ada beberapa romance side story oleh tokoh-tokoh pendukungnya diseries ini. Nanti bakal diceritain strugglenya Steven, kakak Belly, buat ngedeketin Shayla, gadis kaya dan populer di kota itu. Lalu diceritain juga kehidupan persahabatan antara Laurel, ibu Belly, dengan Susannah. Persahabatan yang dimulai sejak kuliah dan masih langgeng hingga masing-masing punya anak.
Aku merasa ini hal yang baik bahwa The Summer I turned Pretty dijadiin series dan bukan film. Karena kalau dijadiin film, kayaknya bakal banyak adegan dinovelnya yang banyak kepotong walau sekali lagi aku bilang bahwa aku belum pernah baca novelnya. Tapi typical series atau film yang diangkat dari buku, pastinya bakal ada beberapa adegan yang berbeda atau dipotong. Setidaknya kalau series bakal lebih sedikit pemotongannya daripada film.
Oiya, ada salah satu temanku yang sudah nonton series ini juga. Dan temanku ini tidak begitu suka dengan karakter Belly. Bahkan saking gak sukanya, dia sampai lupa sama nama Belly padahal si Belly ini kan tokoh utamanya ya wkwk. Menurutnya karakter Belly ini terlalu labil. Yaa sependapat sih aku. Cuma menurutku, justru karakter Belly yang labil inilah yang berusaha ditunjukkan penulis bahwa di masa-sama remaja ini memang pemikirannya berubah-ubah. Mungkin itu sebabnya series ini masuk genre bildungsroman tadi.
Hal baik apa yang bisa kita dapat dari series ini?
– Percaya diri! Jangan mudah insecure. Atau setidaknya kayak Belly, semisal kita tidak percaya diri dengan penampilan kita, yaa ubah! Ubah jadi lebih baik dan belajar pupuk percaya diri itu.
– Jangan berjudi. Beneran ini wkwk. Nanti ada episode dimana semua uang tabungan Steven habis karena kalah main poker. And it’s so dumb.
– And if you have a lot in your mind, release it. Kamu bisa cerita ketemanmu, orang tua, saudara, atau bahkan tulis aja dikertas atau dimanapun. Jangan dipendam, bakal jadi penyakit nanti.
Series ini seru kalau ditonton marathon, apalagi durasi per episodenya juga rata-rata 45 menitan. Dan yang paling penting, alurnya nggak ngebosenin, menurutku. Yaa, karena aku pribadi sangat suka film-film bertemakan kehidupan gadis remaja usia sekolah kayak gini hehe. Uwaaah, gak sabar nunggu season duanya!!!
Rating series ini menurutku adalah 8,5 dari 10. Dan perlu diingat, meskipun tokoh utamanya diseries ini berusia 16 tahunan, tapi series ini juga bergenre young-adult. Jadii, saranku buat yang masih 17 tahun ke bawah jangan tonton dulu deh hehe.
Bijaklah dalam menonton. Happy watching!! 😀

Written by nia
More From Nia’s Story

Memperoleh appid untuk API pada Jagoan Cloud
Hi!!! Kali ini aku datang dengan panduan untuk memperoleh appid untuk API di Jagoan Cloud. Sebenarnya ini merupakan contoh bagaimana pemakaian API yang telah didokumentasikan resmi oleh Jelastic. Mari, kita simak sama-sama!1.Buat access token terlebih dahulu seperti...

Culture Shock di Lombok
Hiiiiii Aku mau cerita. Sebagai seorang Jawa tulen yang ibu-bapaknya memang asli Jawa Timur, aku mengalami beberapa culture shock selama hampir 2 minggu di Lombok ini. Oh! Ada beberapa perbedaan budaya juga sebagai orang yang selama ini tinggal di kota kecil kayak...
No Results Found
The page you requested could not be found. Try refining your search, or use the navigation above to locate the post.
0 Comments