Don Quixote dari La Mancha

Don Quixote dari La Mancha

Don Quixote dari La Mancha

So call me, call me Don Quixote!

Hiii!!!

Bagi Carat (penggemar Seventeen), membaca kalimat di atas tentunya sangat tidak asing bukan? Yap! Seventeen punya satu lagu berjudul Don Quixote di album Face the Sun yang rilis pada 27 Mei, tiga tahun lalu. Tapi kali ini, aku bukan membahas soal lagu, melainkan buku.

Lagu milik Seventeen ini sebenarnya terinspirasi dari novel berjudul Don Quixote, karangan Miguel de Cervantes. Buku yang diterbitkan pada 1605 ini masih eksis hingga 4 abad setelahnya. Don Quixote ada 2 volume, dimana volume kedua dirilis 10 tahun setelahnya, tahun 1615. Fun fact, sebelum volume kedua diterbitkan ternyata ada loh ‘fanfic’ dari Don Quixote ini. Hahaha ternyata dari jaman dulu manusia emang suka banget bikin fanfic ya!

Oh! TMI nih, bukuku ini terbitan tahun 1978 guys! Dari 2 volume tadi, dijadiin satu sama Gramedia dalam satu buku dengan tebal 128 halaman ini. Banyak yang diringkas sepertinya, tapi isi ceritanya sebagian besar masih bisa tersampaikan dengan baik. Sayangnya, karena menggunakan tata bahasa lama, aku merasa sedikit kesulitan memahami beberapa paragraf di dalam novel ini. Jadi sepertinya wishlistku adalah membaca Don Quixote ini dalam versi bahasa Inggris, supaya mungkin bisa lebih jelas lagi ceritanya seperti apa.

Emang, bukunya bercerita soal apa?

Jadi, ada bangsawan desa bernama Quixada yang gemar sekali menghabiskan waktu luangnya dengan membaca buku-buku tentang ksatria. Kalau kalian kira dia masih muda, no, no, Quixada ini sudah berusia sekitar 50-an. Dia tinggal bersama keponakan perempuannya dan seorang asisten rumah tangga.

Saking banyaknya membaca buku tentang ksatria, berkali-kali buku buku itu dibacanya, Quixada merasa bahwa apa yang ada di buku itu benar-benar nyata. Hingga suatu hari, dia pun memutuskan untuk menjadi kstaria dan berkelana. Dia pikirkan semua kebutuhannya untuk menjadi ksatria. Mulai dari baju zirahnya disiapkan, kudanya yang diberi nama Rozinante, hingga dia memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Don Quixote dari La Mancha. Yang paling unik adalah visi-misi dari pengembaraan ksatria ini akan ditujukan untuk Dulcinea del Toboso, kembang desa yang nama aslinya pun bukan Dulcinea. Bahkan Quixada sebenarnya tak pernah berbincang dengan gadis yang diimpikannya itu!

Setelah semua siap, Don Quixote pun berangkat berkelana dengan ditemani kudanya, Rozinante. Tapi di perjalanan pertama kali ini, sangatlah tidak mulus. Entah apa yang dipikirannya, dia tidak pergi tanpa membawa uang sama sekali, lalu mengajak orang berduel karena Don Quixote merasa bahwa orang yang ditemuinya mengina Dulcinea. Akhirnya dia pun pulang dengan babak belur. 

Setelah keadaannya membaik, Don Quixote pun memulai kembali pengembaraannya. Tapi kali ini, dia ditemani dengan pelayan barunya, Sancho Panza dan keledainya. Sebenarnya, Sancho ini merupakan orang yang membawa Don Quixote pulang saat babak belur di perjalanan pertamanya.

Dari sinilah kisah-kisah unik mereka dimulai. Don Quixote yang cukup gila, karena melihat banyak hal tidak sebagaimana mestinya. Misalnya saja, kincir angin raksasa yang ditemuinya di jalan, dimata Don Quixote terlihat sebagai raksasa besar dan kuat. Sedangkan Sancho, pelayannya yang sebenarnya waras sayang sedikit dungu, tetap mengikuti jalan pemikiran tuannya. Agak gila memang.

Terus, kenapa masih seterkenal itu bukunya meskipun sudah 4 abad berlalu?

Karena buku ini sangat menarik kalau ingin dikulik lebih dalam. Menurut orang-orang, Cervantes ingin menyampaikan kesatiran terkait kehidupan ksatria dan kehidupan sosial di Spanyol kala itu. Dimana isi ceritanya mengandung makna tersirat terkait idealisme vs realisme.

Duh, bentar! Agak berat yaaa hehe.

Idealisme di buku ini digambarkan dalam kehidupan Don Quixote. He build his fantasy world, immerses in that world, and it becomes his reality. Meskipun babak belur dalam perjalanannya, dia masih berpegang pada ideologinya. Dia tetap bertahan demi membela Dulcinea. 

Sedangkan realismenya digambarkan pada Sancho dan juga tokoh pendukung lain yang ada di buku. Sancho yang melihat dunia sebagaimana mestinya. Kincir angin ya kincir angin, bukan raksasa! Namun karena imajinasi Don Quixote sangat kuat, jadilah Sancho mengalah dengan mengikuti imajinasi tuannya itu selama perjalanan mereka.

Menurutku, buku ini sangat gila, benar-benar mengambil POV orang gila menurutku. Saat baca bab pertama saja aku langsung kehilangan minat untuk membacanya. Mungkin karena aku kehilangan empati dengan Don Quixote kali ya. Karena dia bebas berimajinasi tanpa memikirkan efek samping dari intrusive thought-nya. Menurut Don Quixote, yaudah gapapa babak belur waktu kalah, tapi toh kalau aku yang menang gimana?

Amazing banget pemikiran Don Quixote ini.

Lalu, apa yang bisa diambil dari buku ini?

Hmm … Kalau dari aku, mungkin yang bisa kita ambil adalah berimajinasilah sebebas mungkin. After all, you need some magic in your life. 

Gak usah takut dikatain gila sama orang lain saat kamu punya mimpi dan berusaha mewujudkan mimpimu. Toh, ‘gila’ menurut orang-orang bisa jadi karena apa yang kamu impikan, apa yang kamu lakukan buat mencapai mimpi itu tuh ‘berbeda’ sama apa yang ada di masyarakat pada umumnya. 

Saran dariku pribadi, jangan juga terlalu tenggelam dalam imajinasi, apalagi sampai membahayakan diri sendiri. Intinya selagi bermimpi, jangan lupa akal sehatnya dipakai ya.

Anyway, seperti yang disampaikan Seventeen dilagunya, khususnya di part-nya Jeon Wonwoo : 

난 나를 알아 넌 나를 잘 몰라 

I know myself well and you don’t know me

Dan juga part-nya Kim Mingyu : 

두려운 건 내 속에 나 

The thing I fear is me within myself

 

Soooo, live your life to the fullest fellas!!!!

More From Nia’s Story

Don Quixote dari La Mancha

Don Quixote dari La Mancha

So call me, call me Don Quixote!Hiii!!! Bagi Carat (penggemar Seventeen), membaca kalimat di atas tentunya sangat tidak asing bukan? Yap! Seventeen punya satu lagu berjudul Don Quixote di album Face the Sun yang rilis pada 27 Mei, tiga tahun lalu. Tapi kali ini, aku...

read more
Review Jurassic World Rebirth (2025)

Review Jurassic World Rebirth (2025)

Dinosaurs everywhere!!!Hi! I'm back again to review the latest movie, and it's a Jurassic World Rebirth!!!!!! Oh, warning bentar karena ini akan sedikit banyak memberi spoiler ya manteman. Mungkin kalau kamu tidak suka spoiler better tidak dibaca.  Oke, so buatku...

read more
Don Quixote dari La Mancha

Don Quixote dari La Mancha

So call me, call me Don Quixote!Hiii!!! Bagi Carat (penggemar Seventeen), membaca kalimat di atas tentunya sangat tidak asing bukan? Yap! Seventeen punya satu lagu berjudul Don Quixote di album Face the Sun yang rilis pada 27 Mei, tiga tahun lalu. Tapi kali ini, aku...

read more
Nia’s Spot
Copyright © 2025 ramadhaniawy

Novel Narnia Cetak Ulang 2022

Novel Narnia Cetak Ulang 2022

Novel Narnia Cetak Ulang 2022

Kalian udah pernah ke Narnia belum?

Halow halow 😀
Siapa yang pernah baca atau mungkin nonton film “The Chronicles of Narnia”? Ituloh, film fiksi petualangan yang mengisahkan empat Pevensie bersaudara yang menjadi raja dan ratu agung di suatu negeri bernama Narnia. Ada Peter Pevensie, Susan Pevensie, Edmund Pevensie, dan si bungsu Lucy Pevensie. Oh! Jangan lupakan Aslan sang pemimpin agung dari Narnia.

Jadi, film The Chronicles of Narnia ini sebenarnya diadaptasi dari novel-novel karya C.S. Lewis. Yang difilmkan ada tiga, padahal novelnya sebenarnya tuh ada tujuh. Berikut judul ketujuh series novelnya :
1. The Chronicles of Narnia: Keponakan Penyihir
2. The Chronicles of Narnia: Sang Singa, Sang Penyihir, dan Lemari
3. The Chronicles of Narnia: Kuda dan Anak Manusia
4. The Chronicles of Narnia: Pangeran Caspian
5. The Chronicles of Narnia: Petualangan Dawn Treader
6. The Chronicles of Narnia: Kursi Perak
7. The Chronicles of Narnia: Pertempuran Terakhir
Oiya by the way, kalau mau nonton trilogi The Chronicles of Narnia ini bisa nonton di Disney+ Hotstar ya 🙂

Balik lagi ke novelnya, novel-novel Narnia ini bisa dibilang cukup langka. Berbeda dengan novel Harry Potter yang masih sering nangkring di rak buku Gramedia karena sering cetak ulang, novel Narnia ini susah banget nyarinya karena jarang banget cetak ulang. Padahal peminatnya ini banyak juga, gak kalah sama Harry Potter ataupun serial Percy Jackson.

Untuk para Narnians yang ingin banget koleksi novel narnia tapi belum kesampaian karena gak udah gak ada yang jual, jangan khawatir! Ada kabar baik tahun ini. Karena Gramedia Pustaka melalui instagram @fiksigpu mengumumkan bahwa mereka akhirnya melakukan cetak ulang serial novel The Chronicles of Narnia ini. YEAYYY!!! Dan juga kalau ada yang mau pre-order juga bisa nanti tanggal 23 Mei – 3 Juni 2022. Untuk pre-ordernya ini bisa dari website resmi gramedia atau bisa juga dari official store Gramedia yang ada di Tokopedia maupun Shopee.

Bagaimana? Pasti excited banget kan dengar kabar ini?
Aku saja sampai jingkrak-jingkrak saking senangnya hahaha. Soalnya novel-novel Narnia ini termasuk salah satu whislist-ku hehe. Untunglah pre-ordernya dimulai bulan ini, jadi THR-ku masih bisa aku amankan untuk beli box set novel Narnia ini haha.

More From Nia’s Story

Don Quixote dari La Mancha

Don Quixote dari La Mancha

So call me, call me Don Quixote!Hiii!!! Bagi Carat (penggemar Seventeen), membaca kalimat di atas tentunya sangat tidak asing bukan? Yap! Seventeen punya satu lagu berjudul Don Quixote di album Face the Sun yang rilis pada 27 Mei, tiga tahun lalu. Tapi kali ini, aku...

read more
Review Jurassic World Rebirth (2025)

Review Jurassic World Rebirth (2025)

Dinosaurs everywhere!!!Hi! I'm back again to review the latest movie, and it's a Jurassic World Rebirth!!!!!! Oh, warning bentar karena ini akan sedikit banyak memberi spoiler ya manteman. Mungkin kalau kamu tidak suka spoiler better tidak dibaca.  Oke, so buatku...

read more
Don Quixote dari La Mancha

Don Quixote dari La Mancha

So call me, call me Don Quixote!Hiii!!! Bagi Carat (penggemar Seventeen), membaca kalimat di atas tentunya sangat tidak asing bukan? Yap! Seventeen punya satu lagu berjudul Don Quixote di album Face the Sun yang rilis pada 27 Mei, tiga tahun lalu. Tapi kali ini, aku...

read more
Nia’s Spot
Copyright © 2025 ramadhaniawy